Wednesday 14 May 2014

Teruntuk Gadis Bernama Ganis

Sorot mata yang selalu aku pandang setiap sore. Sorot mata yang sepintas namun menenggelamkan, Sorot mata yang memberi nyawa pada setiap tanda tanya yang menggantung pada tirai logika, “kenapa harus dia ?”.
Aku yang selalu memujinya dalam diam dan dia yang diam untuk menjadi pujian. Begitulah kita yang saling bisu saat tak perlu, yang bertegur sapa tanpa rasa, yang berbagi canda bagi akrab semata.
Kita seperti rak rak buku yang terbengkalai, kita punya banyak kata yang bisa dirangkai menjadi indah, namun sama sekali tak ada yang keluar dari setiap sudut kita hingga mungkin menjadi rumah nyaman bagi laba laba yang sebenarnya hanya ingin singgah.
Mengagumimu tidaklah berat, dengan berdiam saja aku sudah bisa melakukannya layak daun yang menari begitu saja saat angin menyapanya. tak sulit bahkan ujung kelingkingku sekalipun kagum terhadapmu.
rambutmu yang terhelai begitu indah, matamu berpendar cemerlang dan lesung pipimu seakan muara bagi kecupan. Teruntuk gadis yang aku kagumi , kamu adalah sempurna dari kecompangan hidup, garis dari bintang ke bintang yang menciptakan rasi.

No comments:

Post a Comment