Wednesday 14 May 2014

bukan siang dan kopiku yang dingin

terlalu siang untuk mengucapkan selamat pagi tapi tak cukup terang untuk dikatakan siang
rinai rinai rindu di lingkaran lengannya mengikatku,membisukan langit langit yang kuharap bercahaya
sisa sisa embun yang tercipta dari dari kemesraan fajar dan dingin membuatku iri,titik jenuh dari aku kamu yang terbungkus basa basi keakraban yang masih bisa dipanggil kita
kopi panas yang mendingin diatas meja dan beberapa batang rokok yang tergeletak begitu saja menenangkanku dimana aku tahu alkohol sekalipun tak dapat membuatku tenang
simpul senyum yang seperti sihir dengan mudahnya menawarkan semua ambisiku dan marahku untuk membencimu
aku tak tahusemudah itu kamu membuat semua itu menjadi berbalik
mata kecilmu yang lucu seraya menempel disetiap sudut dinding tempatku saat ini mengawasiku dan tak membuatku begitu nyaman untuk menikmati kopiku yang dingin
sekarang aku tak tahu apa yang dapat aku lakukan selain menunggu diriku melemah dan terkapar di lantai lantai ketidak mampuan dan menunggumu mengulurkan tanganmu,memberiku semangat dan menggerakkan setiap darah pada nadi nadiku yang membatu

No comments:

Post a Comment