Saturday 28 March 2015

Bagaimana Orang Tidak Memanggilmu Indah ?

Bagaimana orang tidak memanggilmu indah ?
Insan yang hidup penuh kasih sejak lahir, yang mencari kuncup puting susu ibunya yang tengah mengembang cantik.
Lapis bibir rahim yang ditembus dengan tenaga kasih ibunya dan berkat dari Tuhan.
Orang yang tumbuh dan dewasa.
Bagaimana orang tidak memanggilmu indah ?
Ketika kau berjalan dibawah sang surya yang begitu terik, hanya kaulah yang membuat mataku mengenal teduh.
Bagaimana orang tidak memanggilmu indah ?
Dihari yang dingin, dimana gigil menyusupiku namun senyummu selalu saja membuatku lupa rasa dari gigil.
Bagaimana orang tidak memangilmu indah ?
Bayangmu mampu merambat di nadiku, jantungku berdenting dengan ritme yang tidak pasti disaat kali pertama mataku menatapmu.
Bagaimana orang tidak memanggilmu indah ?
Indah adalah takdir yang kau miliki, dan memujimu adalah pendewasaanku untuk jujur pada diriku sendiri.

Friday 27 March 2015

Lengkap

Muram awan tak seberapanya bahagiaku.
Seolah awan menari diatas sana.
Bergerak ditiup udara.
Bebas.
Tidakkah kebebasan adalah milikku.
Menikmati apa yang ingin aku nikmati.
Tidak peduli bagaimana orang lain, namun tidakkah aku bahagia ?
Egois.
Seperti tebing yang menghalangi pandangan senja.
Seolah ia hanya ingin sendirian menatap senja.
Bukan karena ingin sendiri, namun dia tidak ingin senjanya dinikmati orang lain.
Lucu.
Seperti halnya kamu, bagaimana bisa ada orang yang seperti kamu ?
Yang berpikir segalanya adalah milikmu.
Ketahuilah, sesuatu yang melengkapimu itu bukan milikmu.
Seperti halnya puzzle yang terkait satu sama lain, mereka tidak bersatu namun hanya melengkapi.
Dan seperti itupun aku, yang tidak merasa dilengkapkan. Olehmu.

Thursday 26 March 2015

Pesan Dari Rasa yang Tanpa Suara

Aku berada pada malam.
Dimana dingin mengutuki mereka yang sedang merindukan seseorang.
Selimut tak lagi menghangatkanku.
Beku menjalar di nadi nadiku.
Bagaimana kabarmu ?
Daun berserak ditepi jalan pagi nanti.
Sebab angin meniupi pepohonan malam ini.
Malam yang aku takut lewati sendiri.
Malam dimana aku memikirkan seseorang yang sedang membayangkan orang lain bersamanya.
Sebab itu menyakitkan.
Seharusnya kau tahu, bagaimana aku jatuh cinta padamu dan tak sanggup bangun lagi.
Bagaimana bisa kepedulianku kepadamu tak kau indahkan.
Aku tidak menuntutmu memekakan segala indramu.
Seperti halnya daun daun yang terbang ditiup udara, begitulah yang seharusnya yang terjadi.
Namun tidak.
Apapun yang kulakukan tak menghasilkan sedikitpun geming darimu.
Sedikitpun tidak.
Sama sekali tidak.
Lalu, apakah jawabnya tidak ?
Atas segala pertanyaan pertanyaan yang berputar dikepalaku.
Sebab kini kau memilihnya dan aku tak ada pilihan selain kamu.
Sebab sesungguhnya cinta bukan pemilih.
Kau memilihnya, aku memilihmu.
Tak ada yang seharusnya, tetapi aku hanya memilihmu.
Menjatuhkan hati harus menyadari kehancuran.
Semoga kau bahagia, bersamanya.
Sebab cinta adalah pengorbanan, jika kau tidak bersamaku, paling tidak kau bahagia.
Namun tidakkah kau bahagia saat bersamaku ?