Wednesday 29 July 2015

Es Krim Vanilla

Nona, mataku tak memandang fisik. Aku suka caramu menikmati es krim vanilla dengan taburan bubuk kayu manis diatasnya. Bagaimana kau menutup matamu menikmati dingin dan manisnya es krim itu seolah kau sedang dikecupinya. Perlahan aku jatuh hati saat memandangimu menikmatinya.
Aku tahu Nona, pada cangkir mangkuk itu tersimpan glukosa dan lemak. Tak mengapa kau menikmatinya sebab bahagiaku juga disana. Alasan dari semyummu yang tak kulupa.
Jangan marahi aku saat kau takut gendut atau timbanganmu yang naik dua atau tiga kilo nantinya, percayalah aku mencintaimu tanpa memandang fisik. Sebab pada es krim vanilla aku menemukan debar lain pada dadaku.
Kini isak menemanimu, sebab kekasihmu yang brengsek itu menduakanmu. Aku memandangimu selisih dua meja. Kupesan pada pramusaji semangkuk es krim vanilla favoritmu dan tak lama dia mengantarnya kepadaku. Kuambil mangkuk itu dan berjalan menghampirimu. Aku menyapamu dan berkata "Nona, disemangkuk eskrim vanilla ini pernah kutemukan debar yang kufavoritkan. Boleh aku menikmati debar itu didekatmu ?"
Flash Fiction ini ditulis untuk mengikuti program #FF2in1 dari www.nulisbuku.com di Facebook dan Twitter @nulisbuku

No comments:

Post a Comment