Wednesday 14 May 2014

Cara Kita Mencari Bahagia

Kulummu belum juga usai padahal ini hampir pagi, padahal ada cahaya yang sudah merambat diujung sana tapi kita masih pada geliat yang tak mau lepas.
Semburat jingga dari barat menelusup dari celah celah hordeng yang kita tutup sedari larut, dunia mengintip kita sedang bercinta sayang. Kenyataan sudah mengintip diluar jendela, namun masih saja kamu tak mau lepas.
Kenyataan selalu menampar kita kala surya menyala, bersama kita hanya dilarut larut, mungkin gelap memudahkan kita untuk bersembunyi bahkan dari diri kita sendiri. Senang saat bersama dan lupa saat kita lepas dari jangkauan.
Mata selalu mencarimu saat surya menyapaku, aku ingin satu senja bersamamu, mungkin di sebuah coffe shop dengan meja warna pastel dan katamu kamu suka latte, aku ingin melihatmu mengecup cangkir minuman favoritmu.
Kita hanya bertemu di bar yang diisi para brengsek dan pelacur, entah apa beda kita dengan mereka. Tapi sloki dan pitcher adalah bahagia kita. Semerbak ruang alkohol sudah seperti parfum vanilla anak sekolah. Bersama kita begitu kacau.
Menanggalkan pakaianmu adalah hobi baruku, aku suka melihat geliatmu yang sedikit malu. Mungkin sedikit kecup membuatmu lupa dengan malu. Aku selalu ringkuk setelah itu, karena setelah tanggal semua pakaianmu meliarlah kamu, seperti aku seorang gladiator dan kamu singa yang dilepas untuk menemaiku menghibur kesatria lain di koloseum. Aku kalah.
Lidahmu bagai samurai ditangan shogun kerajaan, tak ada jengkal tubuhku yang tak kau sayat, sekali lagi aku rebah ditindihmu. Kita selalu bahagia tanpa cinta yang terucap dari salah satu mulut kita yang selalu beraroma rum.
Begitulah cara kita mengenalkan bahagia pada dunia, Aku tak tahu mungkin buku malaikat sudah tak cukup menulis dosa kita. Kita bercanda dengan murka Yang Kuasa, maka dari itu sesekali aku memohon ampun padanya.
Kita akan berpisah, tapi perpisahan kita selalu sama. “Kita akan bertemu lagi ditempat yang sama, aku menunggumu, persetan dengan istrimu” Itu kata yang selalu kau ucap.

No comments:

Post a Comment