Wednesday 14 May 2014

Sajak kepada malaikat kecil yang pantang menyerah

Tersenyumlah malaikat kecilku yang selalu saja menggelitik pada hari hariku, dengan manja yang melengkapi canda, kita tertawa tanpa memikirkan nasib dunia.
Maaf karena aku telah melewatkan satu hariku yang begitu penting berpuluh jam berlalu, Hari dimana Tuhan pernah melepaskan satu malaikatnya turun kebumi dan merasuki rahim ibumu. Aku melewatkan perayaan suci itu.
Kau pasti melewati puluhan lilin yang berpendar untukmu pada hari itu,dimana kau menyelipkan doa pada setiap lilin yang kau padamkan dengan hembusan nafasmu, doa yang mudah saja kau tiupkan hingga berbisik di telinga Tuhan.
Aku menulis ini untukmu,tatkala embun masih membekukan, riuh burung belum terdengar dan kamu terlelap dengan katup mata yang tanpa dosa.
Selamat menjadi dewasa, jadilah karang yang bukan hanya kuat, namun dapat menjadi topangan dunia. Jadilah air yang tidak hanya bergemercik, namun juga menyejukkan. Jadilah api, api yang tak mudah padam hanya dengan tiupan angin, api yang membara dan dapat memecah gigil dengan begiu mudah.
Jadilah seperti krisan, bukan sekedar indah, namun menyamankan orang yang berada disekitarmu. Berdirilah,terbang dan raih mimpimu dengan usaha yang tak kenal patah. Kamu adalah malaikat yang pantang menyerah

No comments:

Post a Comment