Wednesday 14 May 2014

Manis

Ada damba yang menelan pahit, aku melihat kenyataan didepan mataku.
Kamu milikku , Ah tapi mudah saja kau menggandeng tangannya dihadapanku.
Apa aku sama dengan benda mati ? Bangku kosong di taman, mungkin seperti purnama tanpa tuan.
Begitu terik dibawah surya namun aku bisa apa ? Membedakan peluh dan air mata saja aku tak mampu.
Biar saja hujan mengguyurku, biar gemuruh langit menyamarkan rintihku.
Jika kamu bahagia bersamanya , bawa saja senyum yang pernah kamu beri. Bawa saja kecup yang pernah menempel ini.
Katanya kamu lebih perasa daripada aku ? Nyatanya aku dihadapanmu dan kamu masih saja diam, atau pura pura tidak tahu (?)
Ini aku yang masih menganggap kamu adalah surgaku, dan teganya kamu menyemayamkan cintamu pada hati yang berbeda.
Ini aku,disini tanganku. Kita pernah satu sekalipun hasta pengukur hitungan tetap tidak ada.
Ini aku, kamu masih saja bisu. Kamu pernah berteriak memanggilku tapi sekarang kamu pura pura bisu.
Ini aku , dan itu ucapan selamat tinggalmu ?
Manis

No comments:

Post a Comment