Wednesday 14 May 2014

Rima

Aku tidak akan mulai dengan kata malam.
Karena disana ada hati yang kian melebam.
Ada kenangan yang kian mengelam.
Semerbak tanah dimusim penghujan.
Berpaling darimu terasa enggan.
Mungkin wajahmu seperti picisan.
Gema air yang jatuh dari teratai.
Tak terasa kisah kita telah merantai.
Banyak kenangan yang memanjang dan teruntai.
Detak waktu begitu terdengar.
Cintamu kian menyeru seperti gelegar.
Tanpamu hidup seperti hambar.
Berada disampingmu aku dianugrahkan.
Mendengar tawamu aku diriangkan.
Mengerti gerakmu aku diajarkan.
Kamu cantik.
Senyummu menggelitik.
Pujiku tak akan berhenti meski sedetik.
Kini aku terhempas bagai daun yang tertiup angin.
Aku merasa hangat walaupun cuaca begitu dingin.
Memilikimu aku begitu ingin.
Jatuh cinta padamu seajaib bumi.
Yang berputar sesuai hukum rotasi.
Aku dan kamu yang berada pada lintasan yang sama dan berkemistri.
Aku sedang memainkan rima.
Dengan akhir kata yang selalu sama.
Seperti kita, pada mimpi yang itu itu saja.

No comments:

Post a Comment