Saturday 28 February 2015

Aku Mencintaimu

Apa kamu sudah membaca suratku kemarin ? Yang aku tulis dengan sendu, hari demi hari aku menuliskannya. Memilih kata demi kata, agar kau tak tersinggung. Agar kau tahu betapa ketidak berdayaanku yang tanpa kamu. Kali ini aku akan mengungkapkan perasaanku kepadamu, sekalipun mungkin kemarin kau sudah tahu betapa aku jatuh cinta kepadamu. Tetapi hari ini aku akan mengungkapkan segalanya kepadamu. Ketika aku sadar bahwa aku jatuh cinta kepadamu. (Sampai hari ini aku tidak tahu kenapa hatiku memilihmu dan bagaimana bisa debarku membunyikan namamu.) Aku merasakan banyak rasa, aku bahagia, sekaligus kecewa. Sebab aku jatuh cinta kepadamu. Jatuh cinta itu indah, namun mungkin juga canggung. Canggung yang membunyikan perasaan, canggung untuk mengakui cinta. Aku. Padamu. Ah, aku seperti melupakan rindu kepadamu malam ini. Malam ini aku seperti sedang jatuh cinta lagi. Kepadamu. Sekalipun kini kau sudah tak pernah hadir dalam kehidupanku dikarenakan aku yang lamban merasakan benih benih yang kini tumbuh serupa pohon yang tanpa daun. Pohon rasa yang tak lengkap, yang mengakar, menancap dan terus menerus tumbuh. Aku akan katakan cinta kepadamu. Ya, aku mencintaimu. Sekalipun ini terlambat, sekalipun mungkin ucapku sudah tak akan menggema dihatimu. Berbahagialah dengan dia yang mencintaimu, yang tak selamban aku merasakan cinta yang tumbuh. Berbahagialah, meski bahagiamu bukan bersamaku.

No comments:

Post a Comment