Monday 27 October 2014

Tentang Jodoh

Aku selalu yakin, bahwa jodohku sedang bersembunyi, seperti bintang dilangit malam ini. Bersembunyi dan malu.
Sebenarnya aku penasaran akan seperti apa bentuknya, rambutnya panjang atau pendek, suka dengan kopi yang diberi gula setelah diseduh juga ?  Atau kamu memang tidak menyukai kopi ? Lalu bagaimana dengan teh atau buku ? Kau menyukainya ? Lalu bagaimana kamu akan datang ? Aku yang menunggumu atau aku mencarimu ? Sebab ketahuilah, satu langkahku menujumu, satu langkahmu menuju padaku.
Jangan datang dengan dengan tergesa, nikmati dulu hidupmu, buatlah beberapa cerita seru didalamnya untuk kau ceritakan kepadaku nantinya. Tapi tenanglah, aku tidak akan menanyakan atau meminta untuk kamu bercerita hati mana saja yang sudah sempat kamu singgahi. Sebab ketahuilah mereka hanya anak tanggamu menujuku, jodohmu.
Beritahu aku jika kamu akan datang, biar aku bersiap untuk menyambutmu. Semoga saja aku tidak tuli saat itu, ketika kamu datang dan mengetuk pintu hatiku agar kau tak menunggu terlalu lama untuk aku membukakan pintunya. Aku takut jika kamu bosan dan kamu pergi, lalu aku menunggumu lagi, menghabiskan waktuku sendiri lagi. Sendiri.
Tentang jodoh, dia adalah ketidak tahuan yang selalu aku doakan. Semoga Tuhan masih menjaganya untukku dan memberikannya saat aku benar benar siap menerimanya dan mampu menjaganya. Karena aku takut jika Tuhan marah kepadaku jika aku tidak mampu untuk itu.
Tentang jodoh, mungkin saat ini aku masih benar benar brengsek untuk memilikinya, tapi saat aku siap dan dia datang, aku bersumpah untuk selalu setia padanya, segala milikku adalah milikmu. Dan segala yang dia miliki akan kujaga dengan baik.
Tentang jodoh, aku tidak mengharapkannya datang dengan kesempurnaan, sebab akupun tak akan pernah sempurna, karena dia adalah yang menyempurnakanku, yang membuatku utuh, tanpa kecompangan.
Tentang jodoh, aku tak tahu siapa dia, bagaimana wujudnya, pula bagaimana dia datang. Mungkin dia pernah datang namun tak ku pedulikan. Mungkin dia pernah datang namun aku sia siakan. Jika benar, maafkan aku. Kelak jika aku sudah siap, dia akan kembali dan aku tidak akan menyia nyiakannya lagi. Tidak akan acuh lagi.
Tentang jodoh, sebab yang dipersatukan Tuhan tidak dapat dipisahkan siapapun. Maka tenanglah, sampai mati dia tak akan pernah takut sendirian. Sebab aku akan selalu bersamanya.

No comments:

Post a Comment