Monday 27 October 2014

Kopi Sabat

Adalah aku, yang merindukanmu terlalu dalam.
Adalah aku, yang menantimu datang pada pagi dengan secangkir kopi.
Adalah aku, yang tak berkesudahan merapalkan namamu, pulang, dan sayang.

Jika ada yang menggambarkan rindu pada sebuah pagi, itu kopi.
Yang hangat dan tanpa gula.
Yang harumnya sudah kukenali.
Yang didekap erat jemari hilangkan gigil dipagi hari.
Yang pekat, sebab pagi menarik fajar. Sebab gelap tak lagi semburat.

Kau adalah kopiku dipagi sabat.

No comments:

Post a Comment