Friday 30 January 2015

Sepertimu Yang Kukenal, Dulu.

"Hai, bagaimana kabarmu ?" Aku yang masih pecundang ini masih takut menanyakan itu kepadamu. Kata itu nampak sederhana, namun seribu syukur jika kau benar seperti yang kuharap. Kau sedang baik saja, atau lebih dari itu. Kau bahagia dan kau sehat.
Malam ini hujan turun lirih pelan mencium atap atap rumahku, aku pelan pelan hanyut dalam perasaanku. Bukankah kau suka hujan ? Berlama lama pada cangkir kopimu, kau kecup mesra bibirnya (sepertinya aku iri pada benda mati) earphone-mu melantunkan lagu lagu bertempo lambat. Disekitarmu ada hening yang memekat.
Jika kau juga ingin tahu kabarku, aku baik, aku sehat, dan aku cukup bahagia. Ada banyak orang baik (dan bodoh) yang selalu membuatku merasa bahagia. Namun ketahuilah, aku yang tanpamu bukanlah utuh. Tidak, aku tidak mengharap kau kembali. Tidak, aku tidak.
Aku tidak akan menuliskan banyak kalimat malam ini. Aku ingin menikmati hujan. Sepertimu yang kukenal, dulu.

No comments:

Post a Comment